Minggu, 05 April 2020

".... Lima syarat yang ada pada satria Jawa : wisma, wanita, turangga, kukila dan curiga. Bisa mengingat?...... Pertama wisma, Gus, rumah. Tanpa rumah orang tak mungkin satria. Orang hanya gelandangan. Rumah, Gus, tempat seorang satria bertolak, tempat dia kembali. Rumah bukan sekedar alamat, Gus, dia tempat kepercayaan sesama pada yang meninggali. ... Kedua wanita, Gus, tanpa wanita satria menyalahi kodrat sebagai lelaki. Wanita adalah lambang kehidupan dan penghidupan, kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan. Dia bukan sekedar istri untuk suami. Wanita sumbu pada semua, penghidupan dan kehidupan berputar dan berasal. Seperti itu juga kau harus pandang ibumu yang sudah tua ini, dan berdasarkan itu pula anak-anakmu yang perempuan nanti kau harus persiapkan..... Ketiga turangga, Gus, kuda itu, dia alat yang dapat membawa kau ke mana-mana: ilmu, pengetahuan,kemampuan, keterampilan kebiasaan, keahlian, dan akhir-akhirnya-- kemajuan. Tanpa turangga takkan jauh langkahmu, pendek penglihatanmu. ...... Keempat kukila, burung itu, lambang keindahan, kelangenan (hobby), segala yang tak punya hubungan dengan penghidupan, hanya dengan kepuasan batin pribadi. Tanpa itu orang hanya sebongkah batu tanpa semangat. Dan kelima curiga, keris itu, Gus, lambang kewaspadaan, kesiagaan, keperwiraan, alat untuk mempertahankan yang empat sebelumnya. Tanpa keris yang empat akan bubar binasa bila mendapat gangguan.... Jangan pungkiri yang lima itu. Setiap daripadanya adalah tanda-tandamu sendiri." - Novel Bumi Manusia, Pramoedya Ananta Noer (hal 465)

Tidak ada komentar: